• Rising nickel inventories in LME amid weak demand. Tingkat persediaan nikel di
London Metal Exchange (LME) mencapai level tertinggi sebanyak 82,764 MT akhir
Jan’09, naik 5.6% YTD’09 dan 76.8% YoY. Meningkatnya persediaan nikel merupakan
dampak dari perlambatan pertumbuhan ekonomi global, terutama di AS dan China.
Konsumsi nikel global diperkirakan turun sebesar 30% tahun ini karena turunnya
permintaan stainless steel dari Eropa dan melambatnya pertumbuhan ekonomi China,
yang diperkirakan hanya tumbuh 7% di FY09. Ke depannya, perusahaan nikel dunia
akan melakukan pemotongan produksi untuk mengurangi kerugian.
• Nickel price remains low whilst gold relatively stable. Tingginya persediaan
menyebabkan harga nikel anjlok 65% dari level peak ke US$11,710/ton (US$5.3/lb).
Kami memperkirakan harga nikel masih dalam tren bearish karena turunnya
permintaan dunia akibat resesi global. Namun kami netral terhadap emas yang
merupakan alternatif investasi yang aman disaat resesi global. Produk nikel memberi
kontribusi sekitar 75%, sementara kontribusi emas sekitar 20% terhadap pendapatan
Antam. Asumsi harga jual rata-rata nikel kami sebesar US$5.5/lb dan emas sebesar
US$800/ton di FY09.
• Cut nickel production by 29%. Antam berencana menutup 1 smelter nikel di 2Q09
sehingga total produksi nikel turun menjadi 12,000 ton (dari rencana awal 17,000 ton).
Kami melihat masih ada potensi Antam untuk menurunkan produksi nikel seiring
dengan rendahnya permintaan nikel dunia. Sensitivity analysis kami menunjukkan
setiap penurunan 1,000 ton nikel, pendapatan Antam berpotensi turun sebesar 3%.
• Diversification and cash rich equal higher survival. Margin operasional Antam
akan tergerus di FY09 akibat turunnya harga jual nikel dan produksi, sementara
laba bersih diperkirakan turun 68% YoY menjadi Rp682 miliar. Namun dengan
posisi neraca yang sehat ( net cash sebesar Rp2.9 tr) dan bisnis yang lebih
terdiversifikasi (feronikel, emas, perak, bauksit), kami perkirakan Antam akan
mampu bertahan dalam kondisi sulit saat ini. Kami mendowngrade target harga
menjadi Rp1,000 namun mempertahankan rekomendasi HOLD. MAINTAIN HOLD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar