Jakarta - PT Barito Pacific Tbk membukukan rugi bersih yang maha besar Rp 3,399 triliun sepanjang tahun 2008. Perusahaan milik pengusaha Prajogo Pangestu ini juga mencatat lonjakan pendapatan hingga Rp 18,322 triliun.
Barito yang semula berbasis di industri kayu kini lebih fokus ke industri kimia setelah melakukan akuisisi Tri Polyta Indonesia dan Chandra Asri dan kini memiliki aset triliunan rupiah.
Dalam laporan keuangan 2008 yang diaudit kantor akuntan publik Osman Bing Satrio seperti dikutip Sabtu (28/3/2009) terdapat lonjakan pendapatan yang luar biasa di 2008 dibanding tahun 2007.
Barito mencatat pendapatan tahun 2008 sebesar Rp 18,322 triliun yang melonjak 5.352% dibanding tahun 2007 yang sebesar Rp 336,850 miliar.
Namun besarnya pendapatan itu diikuti juga oleh tingginya beban pokok penjualan yang mencapai Rp 19,377 triliun yang naik tajam dibandingkan tahun 2007 sebesar Rp 251,922 miliar.
Barito mencatat rugi usaha di tahun 2008 hingga Rp 1,841 triliun dibandingkan tahun 2007 yang rugi usaha sebesar Rp 41,884 miliar.
Perusahaan juga mengalami rugi kurs yang melambung hingga Rp 440,812 miliar dibandingkan tahun 2007 yang untung kurs sebesar Rp 8,971 miliar.
Dengan pencapaian di atas, akhirnya Barito membukukan rugi bersih Rp 3,399 triliun yang membengkak dibandingkan tahun 2007 yang mencatat laba bersih sebesar Rp 44,533 miliar.
Barito hingga akhir Desember 2008 memiliki total aset Rp 17,243 triliun yang naik dibandingkan tahun 2007 sebesar Rp 16,912 triliun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar