JAKARTA. BNI Securities memperkirakan, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) akan menjadi pemimpin konsorsium dalam akuisisi PT Newmont Nusa Tenggara (NTT). Menurut Norico Gaman, Analis BNI Securities, kemenangan pemerintah Indonesia di arbitrase international terhadap NNT memberikan peluang bagi perusahaan nasional untuk melakukan akuisisi saham NNT sebanyak 17%. “Hal ini tentunya menjadi hak eksklusif bagi pemerintah Indonesia untuk menawarkan hal tersebut kepada perusahaan pertambangan BUMN,” jelasnya dalam hasil riset yang dirilis hari ini.
Nah, Pemerintah Indonesia mempertimbangkan untuk menawarkan 17% saham NNT kepada konsorsium perusahaan pertambangan BUMN yang terdiri atas PT Antam (ANTM), PT Timah (TINS), dan PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA). “Kami memperkirakan ANTM akan menjadi pemimpin konsorsium mengingat bidang usaha pertambangan mineral ANTM sangat dominan,” tulisnya.
Apabila realisasi akuisisi NNT dapat terlaksana, jelas Norico, tentunya ANTM akan sangat diuntungkan dari kontribusi pendapatan emas dan tembaga. Beberapa waktu lalu ANTM telah melakukan
akuisisi 100% perusahaan pertambangan emas di Cibaliung. Dengan demikian kontribusi pendapatan emas ANTM akan meningkat menjadi 40% dari kondisi sekarang 20% terhadap total pendapatan perusahaan apabila akuisisi 17% saham NNT dapat terealisasi. “Kami terus mencermati perkembangan akuisisi tersebut yang memberikan kemungkinan besar bagi ANTM untuk membeli saham NNT hingga menjadi 51% ke depan,” jelasnya.
Saat ini komposisi kepemilikan saham NNT terdiri atas: Newmont Gold company (45%) sebagai induk NNT, Sumitomo (35%) milik perusahaan Jepang, dan Pukuafu Indah (20%) milik pengusaha nasional Yusuf Merukh. NNT memiliki jumlah cadangan emas dan tembaga cukup besar di areal tambang Dodo Rinti, Sumbawa. Sementara cadangan tambang di Batu Hijau akan habis dalam waktu tiga tahun ke depan.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, saat ini, BNI Securities merevisi rekomendasi ANTM menjadi
hold dengan target harga saham Rp 2.200 per saham untuk 12 bulan ke depan sampai ada perkembangan lebih lanjut dari aksi korporasi perusahaan.
My Family
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar