ASAM-ASAM, Kalsel (Bisnis.com): PT Arutmin Indonesia, anak usaha PT Bumi Resources Tbk, menargetkan produksi di tambang batu bara Asam-asam mencapai 5,75 juta ton pada tahun ini, meningkat 38% dari realisasi pada tahun lalu 3,56 juta ton.
Tambahan produksi itu seiring dengan mulai beroperasinya sejumlah proyek PLTU dan kesiapan infrastruktur di lokasi tambang yang beroperasi sejak 2004 itu.
Menurut General Manager Operation PT Arutmin Indonesia Tambang Asam-asam Dudi Sudrajat, target produksi 5,75 juta ton pada tahun ini diyakini tercapai karena didukung terminal khusus batu bara berkapasitas hingga 10 juta ton per tahun.
"Terminal itu dibangun khusus untuk pengiriman hasil tambang dari Asam-asam yang dapat ditingkatkan produksinya hingga 10 juta ton per tahun," katanya di Asam-asam, Kec. Jorong, Kab. Tanah Laut, Kalimantan Selatan, hari ini.
Pada kuartal I/2010, ungkap Dudi, tingkat produksi tambang Asam-asam mencapai 92% dari produksi rata-rata 400.000 per bulan.
"Tidak terpenuhinya target kuartal I ini curah hujan lebih banyak 200% dari prediksi. Saat hujan, kegiatan di penambangan terganggu, sehingga terpaksa dikurangi atau disetop. Tapi kami tetap optimis mampu memenuhi target tahun ini."
Menurut dia, realisasi produksi pada tahun lalu di bawah target 4,8 juta ton. Hal ini disebabkan Arutmin belum memiliki pelabuhan dedicated, infrastruktur belum sepenuhnya rampung, dan intensitas hujan cukup tinggi.
Dudi mengatakan 75% dari target 5,75 juta ton atau sekitar 4,2 juta ton digunakan untuk memenuhi permintaan domestik, termasuk ke PLTU, sedangkan sisanya diekspor a.l. ke India dan China.
Khusus untuk proyek PLTU, tambang Asam-asam ditargetkan memasok 3,6 juta ton pada tahun ini. Tambang tersebut telah memperoleh kontrak pengadaan batu bara 10 juta ton per tahun untuk sejumlah PLTU dalam proyek 10.000 Mega Watt.
PLTU itu yakni Suralaya, Labuan, Teluk Naga, Indramayu, Rembang, Tanjung Jati, Paiton, Pacitan, dan Tuban.
Dudi memproyeksikan produksi tambang Asam-asam, termasuk lokasi di Mulia, bisa mencapai 20 juta ton pada 2013.
Target itu akan didukung dengan pengoperasian tiga terminal khusus berkapasitas total 20 juta ton per tahun. Selain di Asam-asam, Arutmin akan membangun terminal di Kintap (Kab. Tanah Laut) dan Satui Timur, masing-masing berkapasitas 5 juta ton per tahun.
Terminal khusus Kintap akan dibangun mulai tahun ini dan diproyeksikan rampung dalam 16 bulan, sementara terminal di Satui Timur masih dalam tahap pengkajian.
Arutmin mengoperasikan empat penambangan di Kalsel, yakni Asam-asam, Satui, Senakin, dan Batulicin. Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) Arutmin mencakup areal seluas 12.473 hektare, termasuk tambang Asam-asam sekitar 8.000 ha.
Cadangan batu bara di tambang Asam-asam sekitar 290 juta ton, tidak termasuk cadangan tambang Mulia sekitar 60 juta ton yang berada di bawah pengelolaan Asam-asam. (wiw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar