Jumat, 30 Januari 2009
Detikfinance Surat Utang Negara (SUN)
Jakarta - Perdagangan harian seluruh produk surat utang negara (SUN) di bulan Januari 2009 anjlok hingga 39,47% dibanding rata-rata perdagangan SUN harian di 2008. Pasar obligasi diperkirakan membaik di semester II-2009."Perdagangan SUN harian Januari 2009 sebesar Rp 2,3 triliun," ujar Direktur Perdagangan Fix Income dan Derivatif, Keanggotaan dan Partisipan Bursa Efek Indonesia, Guntur Pasaribu di gedung Departemen Keuangan, Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (30/1/2009).Guntur mengatakan, rata-rata perdagangan SUN harian di 2008 sebesar Rp 3,8 triliun. Mengacu pada angka tersebut, perdagangan SUN harian di pasar sekunder selama Januari 2009 anjlok hingga 39,47%.Hal serupa juga terjadi pada perdagangan harian produk obligasi korporasi. Per 29 Januari 2009, rata-rata perdagangan harian obligasi korporasi di pasar sekunder sebesar Rp 146 miliar, turun 32,71% dibanding posisi di akhir 2008 sebesar Rp 217 miliar."Menurunnya perdagangan harian obligasi maupun SUN di pasar sekunder lebih disebabkan oleh kondisi ekonomi global dan masih tingginya tingkat suku bunga acuan bank," jelas Guntur.Oleh sebab itu, Guntur melanjutkan, likuiditas pasar obligasi jadi seret. Alasannya, yield (imbal hasil) yang diterima oleh investor jika ia membeli di pasar sekunder tidak terlalu menguntungkan karena suku bunga acuan bank sedang tinggi."Jadi kebanyakan pemegang obligasi maupun SUN memilih hold to maturity. Dalam arti, mereka lebih suka mencari keuntungan dari kupon bunga ketimbang mencari gain dari pasar sekunder," jelas Guntur.Guntur memperkirakan pasar obligasi akan kembali atraktif di semester II-2009. Menurutnya, seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi, suku bunga acuan bank juga akan menurun, sehingga akan kembali mendorong minat investor di pasar obligasi.(dro/qom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar