>>MSCI – Two additions to MSCI Indonesia: Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) and Kalbe Farma (KLBF). Estimated buying volume for CPIN is 43.5mn shares, for KLBF is 133mn shares.>>>
"إِنَّا مَكَّنَّا لَهُۥ فِى ٱلْأَرْضِ وَءَاتَيْنَهُ مِن كُلِّ شَىْءٍۢ سَبَبًۭا فَأَتْبَعَ سَبَبًا Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu, maka diapun menempuh suatu jalan." (QS. AL KAHFI:84-85)
>> Saham Agung Podomoro Dilepas Rp365 per Unit >>> INDY: After mkt close the major shareholders placed out a USD 200m block of stock, or about 10% of cap at 3675 (range 3600-3725) at a 5.7% discount. The placement was said to be 3X subscribed to.

My Family

Jumat, 30 Januari 2009

Detikfinance Surat Utang Negara (SUN)

Jakarta - Perdagangan harian seluruh produk surat utang negara (SUN) di bulan Januari 2009 anjlok hingga 39,47% dibanding rata-rata perdagangan SUN harian di 2008. Pasar obligasi diperkirakan membaik di semester II-2009."Perdagangan SUN harian Januari 2009 sebesar Rp 2,3 triliun," ujar Direktur Perdagangan Fix Income dan Derivatif, Keanggotaan dan Partisipan Bursa Efek Indonesia, Guntur Pasaribu di gedung Departemen Keuangan, Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (30/1/2009).Guntur mengatakan, rata-rata perdagangan SUN harian di 2008 sebesar Rp 3,8 triliun. Mengacu pada angka tersebut, perdagangan SUN harian di pasar sekunder selama Januari 2009 anjlok hingga 39,47%.Hal serupa juga terjadi pada perdagangan harian produk obligasi korporasi. Per 29 Januari 2009, rata-rata perdagangan harian obligasi korporasi di pasar sekunder sebesar Rp 146 miliar, turun 32,71% dibanding posisi di akhir 2008 sebesar Rp 217 miliar."Menurunnya perdagangan harian obligasi maupun SUN di pasar sekunder lebih disebabkan oleh kondisi ekonomi global dan masih tingginya tingkat suku bunga acuan bank," jelas Guntur.Oleh sebab itu, Guntur melanjutkan, likuiditas pasar obligasi jadi seret. Alasannya, yield (imbal hasil) yang diterima oleh investor jika ia membeli di pasar sekunder tidak terlalu menguntungkan karena suku bunga acuan bank sedang tinggi."Jadi kebanyakan pemegang obligasi maupun SUN memilih hold to maturity. Dalam arti, mereka lebih suka mencari keuntungan dari kupon bunga ketimbang mencari gain dari pasar sekunder," jelas Guntur.Guntur memperkirakan pasar obligasi akan kembali atraktif di semester II-2009. Menurutnya, seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi, suku bunga acuan bank juga akan menurun, sehingga akan kembali mendorong minat investor di pasar obligasi.(dro/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yahoo! Finance: Top Stories

Reuters: Business News

Insider Stories

CNBC Top News and Analysis

» Ekobiz

The Wall Street Journal

AnggunTraders.com

Commodity Online Metals News

Britama.com

Palm Oil Prices

Commodities-Markets-The Economic Times

Detikfinance

BusinessWeek.com -- Top News

Palm Oil HQ Daily Update

Business Times : marketwatch

VIVAnews - BISNIS

The Star Online: Business

Inilah.com -

Latest financial news - CNNMoney.com

Tempointeraktif.com - Bisnis

ChinaDaily > bizchina

Sindikasi economy.okezone.com

Commodity News

Bursa Rumor - Tempatnya Investor Saham Cari Berita

Financial Times - Financial markets news

Hellenic Shipping News

ANTARA - Ekonomi & Bisnis

Industrial Metals & Minerals Industry News

Republika Online - Ekonomi

Yahoo Commodities News