Jakarta - Sebanyak 82 proyek infrastruktur kerjasama pemerintah-swasta senilai US$ 20 miliar siap ditawarkan pemerintah melalui mekanisme public private partnership (PPP). Namun dari jumlah itu hanya satu proyek yang sudah siap tender yaitu pembangunan terminal kapal pesiar di Bali.
Hal ini disampaikan oleh Deputi Meneg PPN/Bappenas Bidang Sarana dan Prasarana Dedy Supriadi Priatna saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (6/2/2009).
"Ada 1 proyek di Bali itu yaitu yang di Tanah Ampo, sangat amat feasible, yang lain itu belum kita anggap, karena harus masih perlu market sounding," ucapnya.
Proyek-proyek itu mencakup 15 proyek kereta api, 32 proyek jalan tol, 20 air minum dan lain-lain. Khusus untuk Tanah Ampo tender yang akan dilakukan khusus untuk pengerjaan konstruksi saja sedangkan pembebasan lahan sudah dilakukan pemda Bali.
Dikatakannya, dari beberapa pembicaraan dengan para calon investor, terkuak bahwa para calon investor meminta jaminan. Yaitu jika kondisi proyek mengalami gangguan yang dipicu oleh kesalahan (kebijakan) pemerintah atau bencana alam maka pemerintah harus membeli proyek tersebut.
Dari 82 proyek itu hingga kini ada tiga kategori yaitu yang sudah siap lelang, persiapan dokumen lelang dan proyek potensial sudah mendapat persetujuan menteri atau kepala daerah.
Pembangunan terminal kapal pesiar dan akomodasi di Tanah Ampo Karang asem Bali memiliki nilai proyek US$ 23,5 juta, diantaranya US$ 8 juta akan berasal dari kantong pemerintah daerah Bali dan pembebasan tanah termasuk dana partisipasi senilai US$ 300.000.
My Family
Jumat, 06 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar