Jakarta - Manajemen Bumi Resources (BUMI) enggan menanggapi soal utang dari China Invesment Corporation (CIC) sebesar US$ 1,9 miliar terdapat cadangan devisa China US$500 juta.
Hal itu disampaikan Senior Vice President Investor Relation BUMI Dileep Srivastava, Selasa (3/11). "No idea," ujar Dileep lewat pesan singkat yang diterima INILAH.COM, Selasa (3/11).
Dileep mengatakan, pinjaman tersebut sepenuhnya sudah diambil pada bulan lalu. Pinjaman itu dilakukan melalui pinjaman China Investment Corporation (CIC) terhadap BUMI senilai US$ 1,9 miliar.
Penyataan adanya cadangan devisa pemerintah China senilai US$500 juta dikemukakan pengamat ekonomi David Sumual. "China menganggap meminjamkan ke BUMI lebih menguntungkan ketimbang menyimpannya di US$ treasury yang kuponnya hanya 1%," paparnya.
BUMI sebagai produsen batubara terbesar di Indonesia sangat diincar pihak yang membutuhkan komoditas tersebut untuk memenuhi kebutuhan energi termasuk pemerintah China. Kesempatan itu dapat dilakukan dengan memberi pinjaman ke BUMI sehingga mendapatkan jaminan pasokan batubara secara teratur ke depan. [hid]
My Family
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar