Jakarta - PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) membukukan laba sebelum pajak dan depresiasi atau Earning Before Interest, Tax, and Depreciation (EBITDA) sebesar 146% menjadi Rp 863 miliar di tahun 2008. Berdasarkan keterangan tertulis ENRG, peningkatan EBITDA ini kenaikan penjualan bersih sebesar 63% menjadi Rp 1,86 triliun di 2008.
Demikian disampaikan Direktur Utama ENRG Christian Ponto dalam keterangan tertulis, Senin (30/3/2009). Ia menegaskan, baik kenaikan EBITDA maupun penjualan bersih, keduanya dipengaruhi harga jual dan volume produksi migas perusahaan di 2008.
Perusahaan membukukan kenaikan produksi minyak dan gas sebesar 4% menjadi 25,100 barel setara minyak di tahun 2008. Pada saat yang sama, harga jual minyak juga naik sebesar 32% menjadi US$ 96,4 per barel dan harga gas meningkat sebesar 8% menjadi US$ 2,8 per Mcf. "Kenaikan harga jual dan volume produksi tersebut ditambah dengan keberhasilan perusahaan menerapkan strategi biaya telah meningkatkan EBITDA di 2008," katanya.
Di 2008, ENRG memang fokus pada pengeboran sumur-sumur pengembangan agar cadangan minyak dan gasnya bisa lebih cepat dikomersialkan. Hal ini menyebabkan efisiensi dan pemotongan biaya perusahaan naik 15% dari US$ 6,7 per barel ekuivalen di 2007 menjadi hanya US$ 5,9 per barel di 2008. Ponto melanjutkan, meski beban keuangan perusahaan cukup besar, pendanaan tersebut tetap diperlukan untuk melunasi pinjaman-pinjaman yang jatuh tempo dan untuk mempercepat produksi dari aset yang sudah ada.
"Pinjaman sebesar US$ 450 juta yang didapatkan di September 2008 lalu memungkinkan perusahaan untuk melunasi pinjaman-pinjaman jangka pendek dan menjamin ketersediaan pendanaan jangka panjang untuk proyek utama ENRG. Kami masih memiliki neraca keuangan yang cukup kuat dengan Net Debt to Equity ration sebesar 1,04," katanya.
Produksi Minyak Kangean
Pada Desember 2008, ENRG melaporkan blok Kangean SPC telah memulai kembali produksi minyak dari lapangan minyak Sepanjang dengan tersedianya FSO tanker yang terkait. Total produksi migas rata-rata ENRG ke level tertingginya pada 32.000 barel per ekuivalen sejak awal 2009.(lih/qom)
My Family
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar