PT Elnusa Tbk (ELSA), perusahaan jasa minyak dan gas terintegrasi memperoleh kontrak baru senilai US$ 36,6 juta untuk segmen survey geo seismik dari Pertamina senilai masing-masing US$ 30 juta dan US$ 6,6 juta.
"Kami dengan demikian telah mendapatkan kontrak senilai total 185,3 juta dolar AS yang berasal dari carry-over 2008 senilai 148,7 juta dolar AS serta tambahan kontrak baru geo-seismik senilai 36,6 juta dolar AS," kata Presiden Direktur Eteng A. Salam di Jakarta, Senin (27/4).
"Berbagai proyek yang sedang dikerjakan Perseroan akan mendorong penjualan Elnusa untuk terus tumbuh lebih baik tahun ini, melanjutkan tren kenaikan yang dibukukan tahun lalu," ungkapnya.
Tahun lalu, penjualan Elnusa tumbuh 21% dari Rp 2,1 triliun tahun 2007 menjadi Rp 2,5 triliun di tahun 2008. Sehingga Perseroan berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih tahun 2008 sebesar 34% menjadi Rp 133,8 miliar dibanding tahun sebelumnya Rp 100,1 miliar.
"Lonjakan pendapatan tersebut merupakan hasil dari strategi kami untuk fokus ke pengerjaan hulu terintegrasi yang mempunyai prospek bisnis yang sangat bagus. Kami perkirakan pendapatan tahun 2009 ini akan lebih baik lagi," paparnya.
Perseroan saat ini memiliki kapasitas dan kompetensi untuk melakukan seluruh rangkaian kegiatan di bidang jasa hulu migas, dari mulai kegiatan survei seismik, pemboran hingga pemeliharaan lapangan migas, yang mencakup pasar domestik dan luar negeri.
Salah satu proyek survei seismik 3D yang dikerjakan Elnusa saat ini adalah proyek Pertamina senilai 30 juta dolar AS. Proyek, yang berlokasi di Rengasdengklok, Jawa Barat, tersebut mulai dikerjakan Januari 2009 dan diperkirakan akan tuntas bulan Februari 2010.
Proyek sejenis sedang dikerjakan Elnusa di lapangan Karang Makmur, Jambi, Sumatera milik Pertamina senilai US$ 6,6 juta. Proyek tersebut dimulai dikerjakan Januari lalu dan diperkirakan akan selesai Juni 2009. Total proyek survei seismik 3D ini mencapai US$ 36,6 juta.
"Kami tetap yakin Perseroan akan membukukan penjualan yang lebih baik. Kami memiliki kompetensi dan kemampuan untuk mengerjakan berbagai proyek minyak dan gas di sektor hulu, mulai dari survei seismik, pengeboran dan pemeliharaan sumur, baik yang dalam negeri maupun di luar negeri," tambahnya.
ELSA di tahun 2009 menargetkan mendapatkan pendapatan sebesar Rp 3,02 triliun dan laba bersih Rp 215 miliar sedangkan untuk segmen jasa upstream terintegrasi, Perseroan menargetkan pendapatan sekitar Rp 2 triliun di tahun 2009. [*/cms]
My Family
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar