Jakarta - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menargetkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 9,394 triliun di tahun 2009. Perseroan fokus mengejar proyek pemerintah ketimbang swasta. "Tahun ini kami menargetkan kontrak baru sebesar Rp 9,394 triliun," ujar Direktur Utama WIKA, Bintang Perbowo dalam paparan di gedung WIKA, Jl DI Panjaitan, Jakarta, Selasa (14/4/2009).
Tahun lalu, kontrak yang dipegang WIKA sebesar Rp 7,79 triliun. Jika target kontrak baru tahun ini tercapai, maka total nilai kontrak berjalan (carryover) WIKA di akhir tahun 2009 akan mencapai Rp 17,184 triliun. "Tahun ini, kami akan lebih fokus pada proyek-proyek pemerintah dan BUMN ketimbang proyek-proyek swasta," ujar Direktur Keuangan WIKA, Ganda Kusuma.
Tahun lalu, proyek pemerintah mengambil porsi 10% dari total nilai kontrak sebesar Rp 7,79 triliun atau setara dengan Rp 779 miliar. Sedangkan proyek BUMN sebesar 40% atau sekitar Rp 3,116 triliun. Proyek WIKA dari perusahaan swasta di tahun 2008 sebesar 47% atau setara dengan Rp 3,661 triliun. Sisanya proyek-proyek di luar negeri sebesar Rp 233,7 miliar (3%).
"Tahun ini, porsi proyek pemerintah akan menjadi 18% dan BUMN sebesar 41%, sedangkan porsi swasta kita turunkan jadi 40%. Luar negeri tetap 3%," jelas Ganda. Mengacu pada target kontrak baru sebesar Rp 9,394 triliun di 2009, maka nilai proyek WIKA dari pemerintah akan menjadi Rp 1,690 triliun.
Proyek dari BUMN jadi sebesar Rp 3,851 triliun, lebih besar dari proyek swasta yang ditargetkan sebesar Rp 3,757 triliun di 2009. Proyek dari luar negeri sebesar Rp 281,82 miliar.
"Alasan kami lebih mengejar proyek-proyek pemerintah, karena dalam kondisi seperti ini, dimana perbankan sangat ketat dalam memberikan pendanaan, swasta agak tersendat. Oleh sebab itu, kami lebih mengejar proyek pemerintah yang dananya lebih pasti," jelas Ganda. Hingga 31 Maret 2009, WIKA telah berhasil meraih kontrak baru sebesar Rp 2,711 triliun, naik 26,03% dari perolehan kontrak baru pada periode yang sama tahun 2008 sebesar Rp 2,151 triliun.
"Nilai terbesar diperoleh dari kontrak pasokan batubara dengan PLN senilai Rp 1,96 triliun selama 5 tahun. Per tahun WIKA akan memasok 520 ribu ton batubara per tahun ke PLTU Tanjung Jati B," ujar Ganda.
Kinerja keuangan triwulan I-2009 juga cukup positif. WIKA membukukan pendapatan sebesar Rp 1,26 triliun, naik 10,30% dibanding triwulan I-2008 sebesar Rp 1,142 triliun. "Tahun ini kami menargetkan pendapatan sebesar Rp 7,481 triliun, naik 14,03% dibanding pendapatan tahun 2008 sebesar Rp 6,56 triliun," ujar Ganda.
WIKA juga membidik laba bersih sebesar Rp 175 miliar di 2009, naik 12,17% dibanding perolehan laba bersih tahun 2008 sebesar Rp 156 miliar.
Mengenai dividen, manajemen berencana mengajukan pembagian dividen 2008 sebesar 30% kepada pemegang saham. "Kita maunya 30% seperti dividen tahun 2007. Tapi tergantung pemegang saham," ujar Ganda.
My Family
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar