
Januari, awal 2009 lalu, Bakrie Telecom resmi mengantongi ijin untuk beroperasi pada layanan SLJJ (Sambungan Langsung Jarak Jauh) dan SLI (Sambungan Langsung Internasional). Dengan izin tersebut, perseroan resmi menduduki posisi ketiga setelah Telkom dan Indosat, sebagai operator yang memiliki ijin SLI dan SLJJ.
Presiden Direktur BTEL Anindya Bakrie mengatakan, dengan investasi sebesar US$ 25 juta, perseroan menargetkan kedua layanan ini dapat mulai beroperasi paling lambat akhir tahun ini. ”SLI akan beroperasi bulan depan. Kalau SLJJ sekitar akhir tahun ini.
Sedangkan untuk menghadapi kedua pesaing utamanya, yaitu PT Telkom dan PT Indosat, perseroan memiliki strategi, yaitu menjadi provider dengan biaya paling murah. Langkah itu bahkan telah menjadi motto yang selama ini mendasari aktivitas perusahaan. ”Kami masih baru, jadi itu strategi kami,” paparnya.
Sampai 2010 mendatang, BTEL menargetkan 24,5 juta pelanggan, sedangkan untuk belanja modal mulai dari 2008-2010 dianggarkan US$ 600 juta. Belanja modal tersebut akan digunakan untuk memperkuat jaringan, infrastruktur, dan backbone.
Pemenuhan belanja modal tersebut dilakukan melalui penerbitan obligasi rupiah yang beberapa waktu lalu dilakukan, internal cash, pinjaman, dan equity. Sebelumnya, BTEL pun telah mencairkan fasilitas pinjaman sindikasi dari Credit Suisse sebesar US$ 130 juta dan fasilitas pembayaran vendor dari Huawei, Cina, sebesar US$ 70 juta. more...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar