FY2008 Result masih Sejalan dengan Ekspektasi
LSIP membukukan kenaikan pendapatan FY2008 sebesar 33% menjadi Rp. 3,84 trilliun. Kenaikan pendapatan lebih banyak ditopang oleh kenaikan harga jual CPO pada 2008 sementara volume penjualan hanya tumbuh 6,3% YoY. Volume penjualan karet LSIP pada 2008 mengalami penurunan 27% menjadi sebesar 22,8K ton. Kontribusi pendapatan dari ekspor CPO pada tahun 2008 naik menjadi 41,79% dari total penjualan CPO. Nilai ekspor CPO LSIP mengalami kenaikan 88,19% YoY. Melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap
Dollar AS menyebabkan pendapatan dari ekspor CPO meningkat.
Biaya produksi naik 10% sejalan dengan naiknya penjualan. Kenaikan biaya produksi tersebut masih dibawah ekspektasi kami sebesar Rp. 2,51 triliun. LSIP membukukan kenaikan gross profit 2008 sebesar 71% menjadi sebesar Rp. 1,86 triliun dan kenaikan operating profit sebesar 33% menjadi sebesar Rp. 1,3 triliun. Sementara itu, laba bersih LSIP FY2008 mengalami kenaikan 64% YoY menjadi sebesar Rp. 927,5 miliar. Laba bersih FY2008 LSIP tersebut 6% lebih tinggi diatas proyeksi kami dan 2% lebih tinggi dari konsensus.
Valuasi
Dari analisis sensitifitas yang kami lakukan, setiap kenaikan harga CPO sebesar US$ 50/ MT terjadi perubahan EPS antara 6‐7,89%. Kami masih menggunakan asumsi harga jual rata‐rata CPO di tahun 2009 sebesar US$ 500/MT dan telah memasukan kontrak penjualan dimuka sebesar 12 ribu ton di tahun 2009 ke dalam perhitungan pendapatan.
Kami memperoleh proyeksi laba bersih LSIP ditahun 2009 sebesar Rp. 498,5 miliar turun
46,2% dari tahun 2008.
Kami masih mempertahankan rekomendasi HOLD terhadap LSIP dengan target harga 12 bulan sebesar Rp. 3500/lembar yang mencerminkan PE FY09 sebesar 9,54x . Kami belum
melihat adanya katalis positif baru terhadap saham LSIP. Dengan harga pada saat ini LSIP relatif lebih murah dibandingkan dengan AALI. Saat ini, LSIP diperdagangkan pada P/E FY09 sebesar 9,54x diskon 34% terhadap P/E FY09 AALI.
My Family
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar