>>MSCI – Two additions to MSCI Indonesia: Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) and Kalbe Farma (KLBF). Estimated buying volume for CPIN is 43.5mn shares, for KLBF is 133mn shares.>>>
"إِنَّا مَكَّنَّا لَهُۥ فِى ٱلْأَرْضِ وَءَاتَيْنَهُ مِن كُلِّ شَىْءٍۢ سَبَبًۭا فَأَتْبَعَ سَبَبًا Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu, maka diapun menempuh suatu jalan." (QS. AL KAHFI:84-85)
>> Saham Agung Podomoro Dilepas Rp365 per Unit >>> INDY: After mkt close the major shareholders placed out a USD 200m block of stock, or about 10% of cap at 3675 (range 3600-3725) at a 5.7% discount. The placement was said to be 3X subscribed to.

My Family

Minggu, 04 April 2010

AAA PT International Nickel Indonesia Tbk (TP Rp 5.400 – Downgrade to HOLD)

- Hefty Nickel Player-
Hasil kinerja INCO tahun 2009 rata-rata jauh diatas konsensus namun mendekati estimasi kami. Penjualan dibukukan US$ 761 juta turun 42% YoY dan laba bersih dibukukan US$ 170 juta turun 53% YoY. Penurunan kinerja didominasi oleh turunnya harga jual sebesar 37% YoY mencapai US$ 5,1/lb. Namun demikian marjin operasional masih cukup bagus dibukukan 30%, hal ini dikarenakan biaya kas produksi yang relatif efisien sebesar US$ 2,9/lb akibat hanya menggunakan generator diesel hanya 15 minggu atau turun 65% dari tahun lalu.

Sentimen positif muncul dari sektor industri baja di pasar Asia terutama di China dimana telah mengindikasikan adanya rencana kenaikan harga jual mereka di kuartal kedua 2010 sebesar 15%. Di samping itu ketatnya persediaan bahan baku biji besih telah menyebabkan produsen besar seperti Vale SA dan BHP memiliki posisi yang diuntungkan dengan daya jual yang tinggi. Alhasil kedua perusahaan tersebut telah berhasil melakukan reformasi pada sistem penjualan kontrak tahunan dan memenangkan rata-rata kenaikan harga jual 90% melalui kontrak jangka pendek per kuartalan. Di samping itu stok LME dalam beberapa pekan ini telah menunjukkan pemulihan dimana telah turun sekitar 7% dari level tertingginya di 166 ribu ton menjadi 155 ribu ton.

Kami melakukan beberapa penyesuaian asumsi kami terutama terkait dengan harga refrensi LME untuk estimasi kami periode 2010 dan 2011 masing-masing naik 14,2% dan 18,9% menjadi US$ 20.000/ton dan US$ 22.000/ton menyebabkan kenaikan laba bersih periode 2010F dan 2011F naik 23,8% dan 8,9% menjadi US$ 355 juta dan US$ 416 juta. Perubahan asumsi kami cukup moderat mempertimbangkan masih adanya downside risk mengingat stok kumulatif LME selama 3 tahun masih cukup tinggi di level 155 ribu ton, disertai bayangan oversupply dari 5 proyek nickel di dunia yang akan beroperasi per 2013 dengan proyek Goro berkapasitas 60ribu ton dijadwalkan tahun ini dan kemungkinan kembali beroperasinya beberapa proyek Vale Kanada yang masih dalam aksi mogok di SudBurry

Penyesuaian beberapa asumsi kami dan menggunakan valuasi tahun dasar 2011 telah menghasilkan TP baru di Rp 5.400 per saham mengimplikasikan 16,8x – 13.6x P/E 2010F-11F dan 9,6x – 7,6x EV/EBITDA 2010F – 11F. Saat ini INCO sudah diperdagangkan di 14,8x – 12x P/E 2010F-11F, dimana masih mengimplikasikan adanya upside risk mempertimbangkan dari hasil angka multiples relative valuation nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yahoo! Finance: Top Stories

Reuters: Business News

Insider Stories

CNBC Top News and Analysis

» Ekobiz

The Wall Street Journal

AnggunTraders.com

Commodity Online Metals News

Britama.com

Palm Oil Prices

Commodities-Markets-The Economic Times

Detikfinance

BusinessWeek.com -- Top News

Palm Oil HQ Daily Update

Business Times : marketwatch

VIVAnews - BISNIS

The Star Online: Business

Inilah.com -

Latest financial news - CNNMoney.com

Tempointeraktif.com - Bisnis

ChinaDaily > bizchina

Sindikasi economy.okezone.com

Commodity News

Bursa Rumor - Tempatnya Investor Saham Cari Berita

Financial Times - Financial markets news

Hellenic Shipping News

ANTARA - Ekonomi & Bisnis

Industrial Metals & Minerals Industry News

Republika Online - Ekonomi

Yahoo Commodities News