
Jakarta - PT Perdana Gapura Prima Tbk (GPRA) sedang mengkaji kemungkinan untuk melanjutkan rencana penerbitan obligasi pada semester II-2009. Tahun lalu, perseroan menunda penerbitan obligasi Rp 300 miliar. "Kita akan lanjutkan rencana penerbitan obligasi untuk sumber pendanaan capex 2009," ujar Corporate Secretary GPRA, Rosihan Saad usai acara Forum Corporate Secretary, di restoran Oasis, Jl Raden Saleh, Jakarta, Kamis (19/2/2009).
Rosihan menjelaskan, rencana penerbitan obligasi tersebut kemungkinan bisa dilaksanakan pada awal semester II-2009. "Kita lihat setelah pemilu (Mei 2009), mudah-mudahan kondisi membaik, sehingga rencana ini bisa kita wujudkan," ujarnya. GPRA berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 300 miliar pada tahun 2008. Namun ambruknya pasar keuangan global membuat perseroan menunda aksinya. Sayangnya, Rosihan belum dapat memastikan jumlah obligasi yang akan diterbitkan semester II nanti. "Masih kita kaji. Angkanya bisa sama, bisa juga berubah," jelasnya.
Selain itu, lanjut Rosihan, perseroan akan menggunakan sisa dana hasil penawaran perdana (IPO), pinjaman bank, dan penerbitan saham baru (rights issue) untuk sumber pendanaan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini. "Kami belum bisa sebutkan total kebutuhan capex kami, karena tergantung dari proyek-proyek yang akan dibangun tahun ini," katanya. Ia mengungkapkan, perseroan berencana untuk mengerjakan 2-3 proyek properti yang berupa hunian, rusunami, perkantoran, townhouse, dan lainnya. Perseroan membutuhkan lahan seluas 5000-10.000 m2 untuk satu tower apartemen.
"Kami akan bangun satu proyek dengan waktu secepatnya, untuk itu lahan yang dibutuhkan tidak terlalu luas," ujarnya. Ia juga mengatakan, pada Maret 2009, GPRA berencana untuk meluncurkan satu proyek hunian kelas menengah yang berlokasi di Jakarta. "Ini proyek perdana kami pada tahun ini, mengenai nilai proyek tersebut belum bisa kami jelaskan sekarang," jelasnya. "Kami targetkan pendapatan tahun 2009 bisa tumbuh 20% begitu juga dengan laba bersihnya," ungkapnya.
Mengenai kinerja sepanjang 2008, Rosihan mengatakan, sampai saat ini masih dalam proses audit. Namun GPRA menargetkan pendapatan 2008 sebesar Rp 600 miliar. "Kinerja 2008 cukup baik, angka pastinya masih diaudit," imbuhnya.(dro/ir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar